BEKAL MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP SEJAK DINI

Kajian Rutin
Bimbingan Penyuluhan agama
Oleh Penyuluh Agama Islam
(Wagino, S.H., M.H.)

PENDIDIKAN IMAN ANAK

Pendidikan iman anak adalah upaya untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai agama dalam diri anak, sehingga mereka dapat mengenal Tuhan dan menjalin hubungan yang intim dengan-Nya.

Pendidikan iman ini dimulai dari keluarga sebagai lingkungan utama, dan orang tua memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini.

Pentingnya Pendidikan Iman Anak:

1. Memperkuat fondasi kehidupan:
Pendidikan iman memberikan dasar yang kuat bagi anak dalam menjalani hidup, membantu mereka memahami tujuan hidup, dan memberikan arah serta makna dalam setiap tindakan.

2. Membangun karakter:
Iman yang kuat akan membentuk karakter anak yang lebih baik, berakhlak mulia, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

3. Menghadapi tantangan hidup:
Pendidikan iman membekali anak dengan nilai-nilai spiritual yang dapat menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidup.

4. Menumbuhkan kasih dan perdamaian:
Pendidikan iman mengajarkan nilai kasih sayang, toleransi, dan perdamaian, yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. 

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak:

1. Teladan hidup:
Orang tua adalah contoh utama bagi anak-anak. Mereka harus menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi dengan keluarga dan masyarakat.

2. Membimbing dan mendampingi:
Orang tua perlu membimbing anak dalam memahami ajaran agama, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, serta memberikan dukungan dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif:
Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak untuk belajar dan bertumbuh dalam iman. Hal ini dapat diwujudkan melalui kebiasaan berdoa bersama, membaca kitab suci, dan melakukan kegiatan keagamaan lainnya.

4. Mengenalkan nilai-nilai agama melalui cerita dan permainan:
Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai agama melalui cerita-cerita yang menarik, permainan edukatif, atau kegiatan kreatif lainnya. 

Contoh Praktis Pendidikan Iman Anak:

1. Mengajarkan doa:
Ajarkan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur, dan dalam berbagai kesempatan lainnya.

2. Membaca kitab suci:
Bacakan cerita-cerita dari kitab suci kepada anak dan ajak mereka untuk berdiskusi tentang maknanya.

3. Beribadah bersama:
Ajak anak untuk ikut serta dalam ibadah di masjid, atau tempat ibadah lainnya.

Berbagi cerita pengalaman keimanan:

Orang tua dapat berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana mereka merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.
Mengajarkan nilai-nilai kasih sayang:
Ajarkan anak untuk mengasihi sesama, menolong orang yang membutuhkan, dan bersikap baik kepada semua orang. 

Pendidikan iman anak adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat. Dengan pendidikan iman yang baik, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu membawa perubahan positif bagi dunia. 

Dasar dalam kajian pembahasan ini adalah beberapa hadits tentang pendidikan iman anak:

1. " Al-hakim meriwayatkan dari ibnu abbas ra. Dari Nabi SAW. bahwa beliau bersabda,yang artinya ; Bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama dengan Laa Ilaaha illallah ( tiada tuhan selain Allah)” . (HR. al-hakim).

Tujuannya adalah agar kalimat tauhid dan syiar masuk islam itu menjadi yang pertama masuk ke dalam pendengaran anak. Kalimat yang pertama diucapkan oleh lisannya dan lafal pertama yang dipahami anak.

2. " Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa ia berkata, yang artinya; Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepada Allah serta suruhlah anak-anak kamu untuk manaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan.

Karena hal itu akan memlihara mereka dan kamu dari api neraka". (HR. Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir).

Maksudnya adalah agar Ketika akan membukakan kedua matanya dan tumbuh besar, ia telah mengenal perintah-perintah Allah sehingga ia bersegera untuk melaksanakannya dan mengerti larang-larangnnya sehingga menjauhinya.

3. " Al-Hakim dan Abu Dawud meriwayatkan dari Ibnu Amr bin al- Ash ra. dari Rasululloh SAW. bahwa beliau bersabda, yang artinya;

Perintahkan anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka". (HR. al-Hakim).

Dari perintah shalat ini, kita dapat menyamakan, mengkiaskan, dengan rukun islam lainnya, seperti puasa, haji dan lainnya.

4. " Dalam hadits dari Ali ra. bahwa nabi Muhamad SAW bersabda, yang artinya; Didiklah anak-anak kamu pada tiga hal:

mencintai Nabi mu, mencintai keluarganya dan membaca al-Qur'an. Sebab orang-orang yang ahli al-Qur'an itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari tidak ada perlindungan selain dari pada perlindungan-Nya, beserta para nabi-Nya dan orang-orang yang suci." (HR. al-Thabrani).

Agar anak-anak mampu meneladani nabi Muhamad SAW. meneladani perjalanan hidup orang-orang terdahulu, jihadnya keterkaitan dengan al-qur'annya, sehingga anak-anak benar-benar mampu mengamalkan ajarannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PORSADIN VII PURBALINGGA

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

RETREAT TIM EFEKTIF MEDIA SOSIAL PENYULUH AGAMA ISLAM PURBALINGGA