AKHLAK LEBIH TINGGI DERAJATNYA DARIPADA ILMU
Pasca ramadhan, 21 April 2025, awal masuk mengaji, santri-santri TPQ, Madrasah Diniyah Raudlatul Mubtadi'in Sidareja Kaligondang.
Kegiatan dimulai pkl. 15.00 WIB.Bdiawali pembukaan salam-salaman lebaran dan sambutan guru pemandu acara.
Bagi para santri, akhlak lebih tinggi derajatnya dari pada ilmu. Sedikitnya sopan santun lebih berharga daripada banyaknya ilmu.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Imam Ibnu al-Mubarak:
نَحْـنُ إِلَى قَلِيْــلٍ مِــنَ اْلأَدَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ اْلعِلْمِ
“Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak”. (Syekh Syatha Dimyathi al-Bakri, Kifâyah al-Atqiyâ wa Minhâj al-Ashfiyâ, Dar el-Kutub al-‘Ilmiyah, h. 262).
Dalam mendidik santri, guru pengajar memasukkan pelajaran tentang etika dan tata cara menuntut ilmu ke dalam kurikulumnya.
Hal ini dilakukan supaya para santri memahami akhlak yang terpuji dan tata cara menuntut ilmu yang benar, supaya ilmu mereka bermanfaat saat mengabdi di masyarakat.
Ada beragam kitab yang digunakan dalam pembelajaran akhlak.
(Ta'lim al - Muta'allim)
Komentar
Posting Komentar